Kalam harus berupa Lafadz:
〰〰〰〰〰〰
Maknanya adalah bahwa kalam harus berupa suara yang mengandung sebagian huruf-huruf hijaiyah yang dimulai dari alif sampai ya.
Contohnya adalah kata "أَحمَدُ" (Ahmad) , "يَكْتُبُ" (menulis) , "سَعِيْدٌ" (Sa'id).
Ketiga contoh di atas jika diucapkan masing-masingnya, maka akan berupa suara yang mengandung empat huruf hijayiyah.
Adapun isyarat, misalnya:
Ada seseorang berkata kepada Anda:
"Apakah kamu membawakan untukku kitab yang aku minta darimu?"
Lalu Anda mengangguk. Dan orang tersebut faham bahwa anggukan Anda adalah jawaban "Ya," atas pertanyaannya.
Isyarat anggukan semisal di atas tidak dinamakan kalam oleh ahli nahwu dikarenakan tidak adanya suara yang mengandung sebagian huruf hijaiyah, meskipun oleh ahli bahasa isyarat tersebut termasuk kalam karena memberikan faedah (orang yang diberi isyarat faham dengan isyarat tersebut).
بقلم
الفقيرة الى الله تعالى
أم عبد الله ناجية
عفا الله عنها
Tidak ada komentar:
Posting Komentar